Optimasi
Karyawan Benkel New Era Surabaya Menggunakan
Metode
Assignment
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasi
Kelompok 10
M
Ath Thariq Al Fatah 118104107
Bayu Ary Firgiawan 118101077
Andri Saputra 118101079
Maulida Dwi Septiani 118104102
PROGRAM
STUDI ILMU KOMPUTASI
FAKULTAS
SAINS
INSTITUT
TEKNOLOGI TELKOM
BANDUNG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Optimasi Karyawan
Benkel New Era Surabaya Menggunakan Metode Assignment”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah
Riset Operasi.
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Ibu Endang Budi Asih sebagai dosen Riset Operasi yang telah banyak memberikan masukan serta informasi tentang penulisan makalah ini, serta semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Penulis
berharap semoga pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
diberikan imbalan yang setimpal oleh Tuhan YME dan juga makalah ini semoga
bermanfaat bagi para pembaca yang membaca makalah ini.
Bandung, Desember 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Perusahaan
industri kecil dengan segala kelebihan dan kekurangannya memiliki peranan yang
cukup penting dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Keberadaannya patut
diperhitungkan karena dapat menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga
akan mengurangi penganguran. Salah satu cara untuk dapat bertahan adalah perlunya
penerapan sistem manajemen yang baik.
Masih
banyak perusahaan kecil yang belum mempraktikan manajemen yang baik, karena
dianggap bahwa manajemen yang baik hanya dibutuhkan oleh perusahaan besar saja.
Namun pada kenyataan perusahaan kecil juga membutuhkan sistem manajemen dalam
mengelola usahanya. Sistem manajemen yang dimaksud disini adalah penerapan
fungsi-fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.
Salah
satu studi kasus yang diteliti adalah usaha jasa bengkel, yaitu tentang masalah
penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat, dengan melihat latar belakang
pendidikan, kemampuan, ketrampilan, serta pengalaman yang dimiliki oleh
masing-masing karyawan. Penempatab karyawan pada posisi yang tepat diharapkan
dapat mengoptimalkan kinerja karyawan sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang optimal. Usaha untuk
mengoptimalkan keuntungan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode
penugasan.
Metode
penugasan (assignment problem) merupakan suatu metode untuk menjadwalkan setiap
penerima tugas (assignee) pada suatu tugas (assignment) sedemikian rupa
sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang didapatkan
maksimal.
Selama
ini bengkel New Era telah menyediakan fasilitas teknologi yang cukup mendukung
pelayanan, namun dirasakan kualitas pelayanan yang diberikan kurang maksimal.
Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia yang ada kurang bekerja secara
efektif. Selama ini karyawan yang bekerja di bengkel New Era, bekerja secara komvensional,
yaitu bekerja berdasarkan pekerjaan yang sedang mengganti untuk ditangani tanpa
ada pembagian tugas yang jelas.
Untuk
mengatasi hal tersebut penulis mencoba menerapkan metode penugasan, dengan
harapan dapat tercapai efektifitas dan efesiensi kinerja karyawan sehingga
keuntungan di benkel New Era dapat optimalkan.
1.2.
Batasan
Masalah
Membahas sistem dan penerapan metode assignment untuk optimasi
karyawan serta analisis dari kelompok kami pada metode tersebut
terhadap keuntungan bengkel New Era.
1.3.
Rumusan
Masalah
Masalah yang akan dibahas pada tulisan ini meliputi
a.
Penjelasan metode penugasan
(assignment),
b.
bagaimana implementasi metode penugasan
untuk optimasi karyawan bengkel New Era,
c.
analisiskan keuntungan setelah
menggunakan metode penugasan.
1.4.
Tujuan
Beberapa
tujuan yang ingin dicapai melalui tulisan ini sebagai berikut.
a. Menjelaskan
metode penugasan (assignment),
b. membahas bagaimana implementasi metode
penugasan untuk optimasi karyawan bengkel New Era,
c. menganalisis
keuntungan setelah menggunakan metode penugasan.
1.5.
Manfaat
Hasil dari penulisan makalah ini, diharapkan pembaca
dapat menambah wawasan tentang metode penugasan (assignment) dan
implementasinya. Kedepannya,
pembaca dapat memperbaiki
atau menambahkan hasil analisis kami.
1.6.
Metode
Penyusunan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode mengambil dari beberapa sumber referensi dari
buku cetak, jurnal dan artikel.
BAB 2
Optimasi
Karyawan Benkel New Era Surabaya Menggunakan
Metode Assignment
2.1.
Pembahasan
Metode Penugasan
Masalah penugasan (assignment problems), seperti juga masalah
transportasi merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linier
(linier programming). Dalam masalah penugasan ini kita akan mendelegasikan
sejumlah tugas (assignment) kepada sejumlah penerima tugas (assignee) dalam
basis satu-satu. Jadi pada masalah penugasan ini diasumsikan bahwa jumlah
assignment sama dengan jumlah assignee. Jadi data pokok pertama yang harus
dimiliki dalam menyelesaikan suatu masalah penugasan adalah jumlah assignee dan
jumlah assignment.
Selain data jumlah assignee dan jumlah assignment yang terlibat,
data lain yang biasa diperlukan adalah besar kerugian yang ditimbulkan atau
besar keuntungan yang didapatkan oleh setiap assignee dalam menyelesaikan
setiap assignment.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam menyelesaikan masalah
ini adalah berusaha untuk menjadwalkan setiap assignee pada suatu assignment
sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang
didapatkan maksimal.
Yang dimaksud dengan kerugian dalam masalah ini adalah biaya dan
waktu, sedangkan yang termasuk dalam keuntungan diantaranya adalah pendapatan,
laba dan nilai kemenangan. Dari sini terlihat bahwa secara garis besar ada dua
jenis masalah assignment, yaitu :
1. Masalah
minimasi
2. Masalah
maksimisasi
Berikut ini
adalah beberapa contoh kegiatan yang termasuk dalam masalah assignment.
1. Penempatan
karyawan pada suatu posisi jababatan di perusahaan.
Suatu
perusahaan mempunyai empat posisi jabatan yang kosong. Sang Direktur telah
mempunyai empat kandidat yang akan ditempatkan pada keempat posisi jabatan
tersebut, tetapi sang Direktur belum bisa memutuskan kandidat mana yang akan
ditempatkan pada jabatan yang mana. Dengan menggunakan data
kelebihan/kekurangan dari setiap kandidat, sang Direktur dapat menggunakan
metode penugasan untuk membantunya membuat keputusan.
2. Pembagian
wilayah tugas
Seorang
Manajer pemasaran akan menempatkan beberapa salesmannya di beberapa wilayah
pemasaran produknya. Berdasarkan data prakiraan keuntungan yang akan diberikan
oleh setiap salesman di setiap wilayah pemasaran, sang manajer dapat
menjadwalkan penugasan salesman tersebut dengan bantuan metode penugasan.
3. Pembagian
tugas dalam suatu tim renang estafet
Seorang
pelatih renang mengasuh empat perenang yang akan diturunkan di nomor estafet
gaya ganti. Dikarenakan keempat perenang yanga ada di bawah asuhannya menguasai
dengan baik setiap gaya, maka pelayih dapat menggunakan bantuan metode penugasan
untuk membantunya membuat keputusan penempatan perenang, berdasarkan pada data
waktu terbaik masing-masing perenang di setiap gaya.
2.1.1.
Metode
Hungarian
Untuk menyelesaikan masalah penugasan, biasa digunakan metode
Hungarian. Metode ini merupakan modifikasi dari metode transportasi yang telah
dibahas sebelumnya. Untuk dapat diselesaikan dengan menggunakan metode
Hungarian ini, maka data dari masalah tersebut harus dipresentasikan dalam
bentuk tabel penugasan seperti yang terlihat pada tabel 1.
Tabel 1
Tabulasi masalah penugasan
Pada tabel 1, A11, A12 hingga Ann mempresentasikan data keuntungan
yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh setiap assignee dalam
menyelesaikan suatu assignment. Misalnya, A11 adalah data yang mempresentasikan
keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh assignee 1 dalam
menyelesaikan keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh
assignee 1 dalam menyelesaikan assignment 1.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa pada masalah
penugasan disyaratkan suatu penugasan satu-satu, sehingga jumlah assignee dan
assignmentnya harus sama. Bila pada suatu masalah ditemui adanya jumlah
assignee dan assignment yang berbeda, maka perlu ditambahkan suatu
assignee/assignment dummy untuk menyamakan jumlahnya. Penambahan baris/kolom
dummy ini merupakan langkah awal dalam pembuatan tabel penugasan.
Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan, maka kita
dapat langsung menyelesaikannya dengan menggunakan metode Hungarian. Dalam
penyelesaiannya, masalah penugasan ini terbagai dua yaitu masalah maksimisi dan
masalah minimisasi. Pada masalah maksimasi, data yang tersaji adalah data
keuntungan, dan pada masalah minimisasi data yang tersaji adalah data kerugian.
2.1.2.
Masalah Minimasi
Langkah-langkah
penyelesaian dengan metode Hungarian untuk masalah minimisasi adalah sebagai
berikut :
1.
Ditentukan nilai
terkecil dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai dalam baris tersebut
dengan nilai terkecilnya.
2.
Diperiksa apakah
setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah dilanjutkan kelangkah 3;
bila belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum
mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan
dengan nilai terkecilnya.
3.
Ditentukan
apakah terdapat n elemen nol dimanan tidak ada 2 nilai nol yang berada pada
baris/kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom/baris. Jika ada, maka tabel
telah optimal; jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4.
Dilakukan
penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal
seminimal mungkin.
5.
Ditentukan nilai
terkecil dari nila-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu semua nilai yang tidak
tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai yang
tertutup oleh dua garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6.
Kembali ke
langkah 3.
2.1.3.
Masalah
Maksimasi
Langkah-langkah penyelesaian dengan
metoda Hungarian untuk masalah maksimisasi adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan
nilai terbesar dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai pada setiap
baris dari nilai terbesarnya.
2. Diperiksa
apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah dilanjutkan ke
langkah 3; bila belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom
yang belum mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut
dikurangkan dari nilai terkecilnya.
3. Ditentukan
apakah terdapat n elemen nol dimana tidak ada 2 nilai nol yang berada pada
baris/kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom/baris. Jika ada, maka tabel
telah optimal; jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4. Dilakukan
penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal
seminimal mungkin
5. Ditentukan
nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu semua nilai
yang tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai
yang tertutup oleh dua garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6.
Kembali ke langkah 3.
2.2.
Implementasi
Metode Penugasan untuk Optimasi Karyawan Bengkel New Era
2.2.1.
Sejarah Singkat Perusahaan
Bengkel New Era merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang
otomotif, yang didirikan pada Maret 1984. Perusahaan ini berlokasi di daerah
Surabaya Barat tepatnya berada di Jalan May Jend Sungkono 232.
Bengkel New mengalami kemajuan dalam usahanya dari tahun ke tahun. Hal
ini nampak dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja, penambahan peralatan dan
perlengkapan yang mendukung usaha serta pergantian mesin-mesin lame dengan
mesin yang lebih baru. Saat ini tenaga kerja yang ada di bengkel New Era
sebanyak 20 orang.
Benkel ini memberikan layanan usaha jasa seperti perbaikan dan
perawatan mobil. Perbaikan dan perawatan ini berupa cuci, ganti oli, balance,
spooring, tune up, perbaikan mesin dan lain-lain.
2.2.2.
Situasi Perusahaan
Prosedur penerimaan tenaga kerja di bengkel New Era ini sangat sederhana,
tidak melalui persyaratan-persyaratan yang berat atau pun tes. Hal ini
menyebabkan perusahaan tidak mengetahuo secara pasti kemampuan serta keahlian
tenaga kerja.
Melihat keadaan ini, penulis mencoba untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi perusahaan dengan menerapkan metode penugasan dimana
karyawan akan ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka.
2.2.3.
Pengolahan Data
Pekerjaan
yang diteliti merupkan jenis pekerjaan yang mudah dan cepat untuk dipelajari.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah ganti oli mesin, ganti oli verseneleng,
cuci, tambal, balance, spooring, dan tune-up. Pengambilan data dilakukan
sebanyak lima kali dengan stop-watch selama lima kali, dimana masing-masing
karyawan diminta untuk mengerjakan setiap jenis pekerjaan yang berbeda. Satuan
yang digunakan dalam penelitian adalah menit. Hasil
pengambilan data untuk masing pekerjaan adalah sebagai berikut:
pengambilan data untuk masing pekerjaan adalah sebagai berikut:
Data Metode Penugasan Iterasi 1 (kelompok 1)
Agus
|
Arifin
|
Dedi
|
Erwan
|
Imam
|
Jito
|
Samadi
|
Samin
|
Selamet B
|
Sugianto
|
Supri
|
Waris
|
Yono
|
|
G/O/M
|
6
|
12.6
|
5.6
|
18.8
|
24.2
|
12.4
|
21.8
|
7.4
|
8.8
|
5.8
|
6.8
|
16.8
|
19.8
|
G/O/V
|
10.2
|
12
|
18.2
|
31
|
30
|
14.6
|
32.4
|
14.6
|
36.4
|
46.8
|
21.8
|
16.4
|
37.4
|
Cuci
|
82
|
79.8
|
70.6
|
128
|
81
|
60.6
|
131.4
|
79.2
|
63
|
68
|
62.2
|
81
|
71.6
|
Tambal
|
27.6
|
19.8
|
28
|
33.8
|
44.2
|
24.4
|
38.2
|
18.2
|
29.4
|
21.4
|
30.6
|
24
|
27.4
|
Balance
|
5.4
|
5.2
|
8.4
|
15.2
|
8.4
|
12.6
|
20.8
|
7
|
11
|
9.8
|
9
|
12
|
8
|
Spooring
|
72.4
|
50
|
42.8
|
63.2
|
30.8
|
73.6
|
57.2
|
37.6
|
34.6
|
42.2
|
36.2
|
48.2
|
42.2
|
Tune Up
|
360
|
87.6
|
118
|
75.8
|
360
|
109.8
|
92.6
|
81
|
89.4
|
360
|
91
|
129.4
|
360
|
Asumsi 1:
1.
Pilih kombinasi awalan adalah yang memiliki
1 "0" di barisnya saja dahulu,
2.
sekarang kita samakan untuk data yang di
barisnya hanya ada 1 "0" saja maka dalam satu kolomnya jika ada
"0" lain di atas dan bawahnya langsung dihapuskan,
3.
pilih kombinasi lainnya dengan penentuan
catatan (dari data aslinya) waktunya terkecil dalam menyelsaikan penugasannnya.
Hasil iterasi (cara pengerjaan terlampir):
G/O/M
|
Selamet A
|
5
|
G/O/V
|
Nurhasan
|
6.8
|
Cuci
|
Maskur
|
60.6
|
Tambal
|
kasman
|
16.8
|
Balance
|
Rustamji
|
3.6
|
Spooring
|
Pan
|
23
|
Tune Up
|
Kandar
|
57.4
|
Total waktu
|
173.2
|
Asumsi 2:
1.
Pilih kombinasi awalan adalah yang memiliki
1 "0" di barisnya saja dahulu,
2.
sekarang kita samakan untuk data yang di
barisnya hanya ada 1 "0" saja maka dalam satu kolomnya jika ada
"0" lain di atas dan bawahnya langsung dihapuskan,
3.
Pemilihan combinasi group (untuk melengkapi
kekurangannya) dipilih secara acak
Hasil iterasi (cara pengerjaan terlampir):
G/O/M
|
Samin
|
7.4
|
G/O/V
|
Nurhasan
|
6.8
|
Cuci
|
Jito
|
59.4
|
Tambal
|
Kasman
|
16.8
|
Balance
|
Arifin
|
5.2
|
Spooring
|
Pan
|
23
|
Tune Up
|
Kandar
|
57.4
|
Total waktu
|
176
|
Data Metode penugasan Iterasi 2 (Kelompok
2)
Agus
|
Dedi
|
Erwan
|
Imam
|
Maskur
|
Rustamaji
|
Samadi
|
Selamet A
|
Selamet B
|
Sugianto
|
Supri
|
Waris
|
Yono
|
|
G/O/M
|
6
|
5.6
|
18.8
|
24.2
|
11.8
|
5.8
|
21.8
|
5
|
8.8
|
5.8
|
6.8
|
16.8
|
19.8
|
G/O/V
|
10.2
|
18.2
|
31
|
30
|
7.2
|
17.6
|
32.4
|
21
|
36.4
|
46.8
|
21.8
|
16.4
|
37.4
|
Cuci
|
82
|
70.6
|
128
|
81
|
59.4
|
61
|
131.4
|
61.6
|
63
|
68
|
62.2
|
81
|
71.6
|
Tambal
|
27.6
|
28
|
33.8
|
44.2
|
28
|
24
|
38.2
|
15.2
|
29.4
|
21.4
|
30.6
|
24
|
27.4
|
Balance
|
5.4
|
8.4
|
15.2
|
8.4
|
7
|
3.6
|
20.8
|
9
|
11
|
9.8
|
9
|
12
|
8
|
Spooring
|
72.4
|
42.8
|
63.2
|
30.8
|
40.8
|
43.8
|
57.2
|
37.8
|
34.6
|
42.2
|
36.2
|
48.2
|
42.2
|
Tune Up
|
360
|
118
|
75.8
|
360
|
79.2
|
360
|
92.6
|
90.8
|
89.4
|
360
|
91
|
129.4
|
360
|
Asumsi 1:
1.
Pilih kombinasi awalan adalah yang memiliki
1 "0" di barisnya saja dahulu,
2.
sekarang kita samakan untuk data yang di
barisnya hanya ada 1 "0" saja maka dalam satu kolomnya jika ada
"0" lain di atas dan bawahnya langsung dihapuskan,
3.
pilih kombinasi lainnya dengan penentuan
catatan (dari data aslinya) waktunya terkecil dalam menyelsaikan penugasannnya.
Hasil iterasi (cara pengerjaan terlampir):
G/O/M
|
Dedi
|
5.6
|
G/O/V
|
Agus
|
10.2
|
Cuci
|
Jito
|
60.6
|
Tambal
|
Samin
|
18.2
|
Balance
|
Arifin
|
5.2
|
Spooring
|
Imam
|
30.2
|
Tune Up
|
Erwan
|
75.8
|
total waktu
|
205.8
|
Asumsi 2:
1.
Pilih kombinasi awalan adalah yang memiliki
1 "0" di barisnya saja dahulu,
2.
sekarang kita samakan untuk data yang di
barisnya hanya ada 1 "0" saja maka dalam satu kolomnya jika ada
"0" lain di atas dan bawahnya langsung dihapuskan,
3.
Pemilihan combinasi group (untuk melengkapi
kekurangannya) dipilih secara acak
Hasil iterasi (cara pengerjaan terlampir):
G/O/M
|
Dedi
|
5.6
|
G/O/V
|
Maskur
|
7.2
|
Cuci
|
Selamet
B
|
63
|
Tambal
|
Selamet
A
|
15.2
|
Balance
|
waris
|
12
|
Spooring
|
Imam
|
30.8
|
Tune
Up
|
Samadi
|
92.6
|
total biaya
|
226.4
|
Data Metode penugasan Iterasi 3 (Kelompok
3)
Samadi
|
Selamet
B
|
Sugianto
|
Supri
|
Waris
|
Yono
|
DUMMY
|
|
G/O/M
|
21.8
|
8.8
|
5.8
|
6.8
|
16.8
|
19.8
|
0
|
G/O/V
|
32.4
|
36.4
|
46.8
|
21.8
|
16.4
|
37.4
|
0
|
Cuci
|
131.4
|
63
|
68
|
62.2
|
81
|
71.6
|
0
|
Tambal
|
38.2
|
29.4
|
21.4
|
30.6
|
24
|
27.4
|
0
|
Balance
|
20.8
|
11
|
9.8
|
9
|
12
|
8
|
0
|
Spooring
|
57.2
|
34.6
|
42.2
|
36.2
|
48.2
|
42.2
|
0
|
Tune
Up
|
92.6
|
89.4
|
360
|
91
|
129.4
|
360
|
0
|
Hasil menggunakan asumsi 1 dengan
dummy iterasi (cara pengerjaan terlampir):
G/O/M
|
sugianto
|
21.4
|
G/O/V
|
waris
|
16.4
|
Cuci
|
Supri
|
62.2
|
Tambal
|
Sugianto
|
21.4
|
Balance
|
yono
|
8
|
Spooring
|
Selamet
B
|
34.6
|
Tune
Up
|
Samadi
|
92.6
|
total waktu
|
256.6
|
Hasil menggunakan asumsi 1 dengan
dummy iterasi (cara pengerjaan terlampir):
G/O/M
|
Rustamaji
|
5.8
|
G/O/V
|
Agus
|
10.2
|
Cuci
|
Rustamaji
|
61
|
Tambal
|
Sugianto
|
21.4
|
Balance
|
Yono
|
8
|
Spooring
|
Supri
|
36.2
|
Tune
Up
|
Erwan
|
75.8
|
total waktu
|
218.4
|
2.3.
Analisis
Asumsi bahwa waktu bu bengkel
adalah pukul 08.00 dan tutup pukul 18.00. Sehingga waktu buka 10 jam dikurangi
waktu istirahat 1,5 jam jadi waktu efektif kerja menjadi 8,5 jam.
Jika semua iterasi menggunakan
asumsi satu maka, kelompok satu dapat menyelesaikan pelayanan dan perbaikan
selama 173,2 menit. Kelompok dua 205,2 menit. Kelompok tiga 256,6 menit.
Sehingga Kelompok satu dapat menyelesaikan 3 mobil, kelompok dua 2 mobil, dan
kelompok tiga 2 mobil dalam satu hari kerja.
Jika semua iterasi menggunakan
asumsi dua maka, kelompok satu dapat menyelesaikan pelayanan dan perbaikan
selama 176 menit. Kelompok dua 226,4 menit. Kelompok tiga 218,4 menit. Sehingga
Kelompok satu dapat menyelesaikan 3 mobil, kelompok dua 2 mobil, dan kelompok
tiga 2 mobil dalam satu hari kerja.
KESIMPULAN
- Metode Assignment digunakan ketika kita ingin mendapatkan solusi yang optimal, waktu yang efektif, jumlah yang pas, dan penempatan penugasan yang efektif dari beberapa kemungkinan.
- Dengan menggunakan metode assignment, akan didapatkan hasil yang optimal jika dibandingkan dengan cara penyelesaian konvensional.
- Metode assignment hanya sebatas teori penyelesaian tambahan, karena di kenyataan akan ada beberapa faktor yang tidak diperhitungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Eliyani, 2007. Penelitian Operasional Masalah Penugasan.Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Yuwono, Bambang, ST., MT . & Nur Istiani Putri. 2007. Riset
Operasi. Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar