Buat para warga Semarang, pasti nggak asing lagi dengan alat transportasi yang satu ini. Trans Semarng yang identik dengan warna biru dan merah ini mulai beroperasi pertama kali sekitar awal tahun 2010. Saat itu aku sedang duduk di bangku kelas 3 SMA dan kebetulan koridor yang beroperasi yang satu yaitu koridor I Mangkang-Penggaron (PP) dan gang masuk rumah aku dekat dengan halte Muradi (jurusan ke Mangkang), jadilah aku naik BRT ini tapi cuma beberapa kali. Dan sekarang saat sudah kerja, aku jadi pelanggan setia BRT hampir tiap hari.
Beberapa dari temen-temenku, bahkan keluargaku sering mengeluh tentang tidak nyamannya naik bis ini. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan bis yang biasa disebut Trans Semarang ini, hanya kamu saja yang butuh keahlian, ketangkasan, dan mental baja untuk berjibaku dengan penumpang lain di bis tersebut. Lalu, gimana sih caranya? Simak nih tips-tipsnya berdasarkan pengalaman saya jadi penumpang BRT selama 2 tahun.
sumber : busbandara.com |
1. Di Trans Semarang ini, adalah kesempatan kamu untuk menukarkan uang
Beda banget sama bis kota biasanya yang menuntut kamu buat bawa uang pas biar nggak diboongin sama kernet bis. Jika di bis biasa yang misal dengan jarak dari tempat X ke tempat Y yang biasa dihargai Rp 3000,- sedangkan kamu bayar pake uang Rp 5000,- kamu bakalan dapat kembalian CUMA Rp 1000,-. Apalagi kalau kamu tipe yang nggak bisa/berani ngeyel sama kernet. Wah, akhirnya kamu hanya bisa mengikhlaskan uang kamu itu buat sodaqoh terpaksa. Haha. Di BRT ini, kamu bakal dapat kembalian yang sesuai karena jauh dekat harganya sama kok. Asal duit kamu janga Rp 50.000,- ya, kamu bakal di nyinyirin sama petuga BRT-nya. Jadi tukarkanlah uang maksimal Rp 20.000 -mu ke petugas, maka pecahannya bisa kamu gunakan buat keperluan yang yg menuntut kamu harus bayar dengan uang pas.
2. Jika kamu naik BRT dari halte yang tidak berpenjaga, pastikan kamu tetap perhatikan arah kanan untuk lihat keberadaan BRT yang akan lewat.
Jika kamu cuma duduk ditempat duduk sambil merhatiin arah kanan atau maenan hp doang, siap-siap kamu bakal di PHP-in sama sopir BRT. Berdirilah di depan halte sambil perhatikan arah kanan. Jika terlihat ada BRT mendekat, lambaikan tanganmu ke arah jalan sampai BRT benar-benar berhenti di halte itu. Mengingat banyak banget orang-orang yang gagal naik bis ini karena cuma duduk doang, kamu harus waspada dengan tips yang kedua ini, ya. Pastikan sopir BRT melihat lambaian tanganmu.
3. Duduklah di kursi paling pojok belakang ( untuk wanita) atau pojok depan (untuk pria)
Setelah kamu dapat dan masuk ke dalam bis, perhatikan kursi kosongnya. Jika ada banyak kursi kosong, sebaiknya kamu duduk di pojok depan (untuk pria) atau pojok belakang ( untuk wanita). Tapi jika kursi yang kosong cuma ada di dekat pintu, tak apalah duduk sana. INGAT !!! SIAPA CEPAT DIA DAPAT!! Butuh kelihaian untuk berebut tempat duduk. Jika ada orang tua/sepuh, ibu hamil, ibu membawa anak balita, dan orang cacat, baiknya kamu dahulukan mereka. Jika yang lawan kamu bukan kategori tersebut, baiknya kamu rebutan tempat duduk dengan mereka. TRUST ME IT WORKS!!
Lalu, mengapa aku menyarankan untuk duduk pojok aja daripada dekat pintu? Kan kalau depan pintu lebih enak turunnya. ANDA SALAH BESAR, GUYS!! Dengan duduk di pojok, kursi kamu bakal aman sampai halte tujuanmu tanpa ada yang mengusik. Hihii.
Bagaimana kalau dari awal masuk bis memang sudak tidak ada kursi kosong? Pastikan kamu berdiri di pojok juga kak. Jangan di depan pintu, karena kamu bakal kegencet orang-orang yang baru masuk atau akan turun bis. Sekali lagi, TRUST ME, IT WORKS!!
4. Gunakan pakaian yang nyaman digunakan untuk gerak
Kamu mau mejeng di Mall Ciputra, Paragon Mall, Java Mall, atau DP Mall dengan metode tempuh naik BRT? Please jangan lebay pakai baju dan sepatu ya guys. Ini akan menyulitkan diri kamu sendiri. Ini adalah pengalamanku, suatu saat aku naik BRT, ada mbak-mbak yang mau turun di halte paragon, saat dia berjalan menuju pintu bis, tiba-tiba rok-nya nyangkut di tas ranselnya orang. Eh akhirnya bis keburu jalan lagi dan mbak itu masih sibuk sama rok yang kecantol itu. Bukan tidak boleh pakai rok, bahkan sehari-hari saya pakai rok terus. Tapi gunakan bahan rok yang nyaman, karena mbak tadi pakai rok bahan brukat, dan brukat-nya kecantol deh. Gunakan baju yang wajar saja, ya. Jangan pakai sepatu hak tinggi yang bikin kamu capek berdiri lama mengingat sekarang jumlah peminat bis ini semakin banyak dan bis pasti penuh sesak.
Pakai baju alay? Mending gak usah, ya. Kayak gimana sih baju alay itu, menurutku sih semacam legging warna warni, motif, warna baju tabrak lari, terlalu seksi, atau terlalu ribet. Semua bisa dikondisikan, tapi jangan sampai penampilanmu jadi bahan omongan, ya. Termasuk kalau kamu ketemu aku, aku bakal liatin terus..haha
5. Pakai tas ransel lebih aman
Tak apa jika barang bawaanmu banyak, asalkan masukan dalam satu atau dua tas, jangan pating njrentel (kalau kata orang jawa). Baiknya sih dimasukkan ke dalam satu tas saja, misal tas ransel. Tas jenis ini adalah tas paling bis-friendly. Insya Allah bebas copet, dan bikin nyaman kamu dan penumpang lain. Semua ini perlu agar kamu dapat berpegangan di bis. Kalau tanganmu sibuk dengan barang bawaanmu, gimana kamu bisa pegangan? Haha.
6. Pakai masker
Pakai masker biar kamu bisa tidur mangap sepuasnya. Masker juga membantu untuk menghindarkanmu dari bau ketek anak-anak pulang sekolah dan orang-orang pulang kerja. Hahaha.
7. Berangkat sejam lebih cepat
Rute BRT itu muter-muter. Apalagi kalau kamu harus ganti bis, itu bakal makan waktu lama banget. Walaupun tidak ada istilah ngetem, kamu perlu banget siap-siap sejam sebelum waktu tiba ditempat tujuan. Apalagi jam kedatangan bis yang benar-benar tidak bisa diprediksi. Tapi semenjak ada pembaruan armada, jumlah armada jadi lebih banyak dan kira-kira jarak antara bis satu dengan setelahnya paling lama 15 menit.
8. Malu bertanya sesat di jalan
"Mbak, kalau mau kesini, ntar turunnya di halte mana ya?"
"Mas, kalau mau kesini, ntar naik bis yang mana ya?"
Terapkan slogan MALU BERTANYA SESAT DI JALAN. Jika kamu tidak bisa bertanya dengan petugas, kamu bisa tanya dengan penumpang lain. Jika orang tersebut nggak tahu, kamu harus tanya yang lain sampai kamu dapat jawaban. Pokoknya jangan segan-segan bertanya, ya. Banyak sekali yang keblabasan turun karena nggak tahu harus turun dimana dan nggak mau tanya.
9. Mendekat ke kernet BRT jika hendak turun di halte
BRT terkenal ugal-ugalan dijalan. Jalannya kayak dikejar malaikat maut. Saking cepetnya, kadang halte dilewatin padahal ada penumpang yang mau turun disitu. Makanya, kamu harus siap-siap mendekat ke kernet BRT agak lama. Jangan dadakan, apalagi ketiduran di kursi pojok. Sering banget kejadian kayak gini, terutama buat siswi-siswi sekolah dan orang tua/sepuh. Siswi sekolah aku rasa jaim banget ngeluarin suara di bis. mau turun kadang gak ngomong sama kernetnya. Aku yang cuma penumpang aja greget banget liat mereka.
Kalau para orang tua/sepuh, biasanya mereka gak kelihatan jalan, jadi gak tahu bis itu sudah sampai mana, dan juga kebanyakan ngobrol sama penumpang yang duduk disebelahnya.
Oke, itu dia tips-tips jitu dari aku. Ini ampuh banget karena sudah berdasarkan trial and error dan pengalaman dilapangan selama dua tahun. Selamat naik BRT, jaga ketertiban dan kebersihan. Semoga selamat sampai tujuan.
ok
BalasHapusoke.haha
HapusMantaps
BalasHapusterima kasih
Hapuswahh cara-caranya sangat menarik, terimakasih inormasinya..
BalasHapus