SD : ” MENYONTEK ITU 100 % HARAM “
SD adalah saat2 dimana kita bersikap sangat lugu. Dikit2 nangis, dikit2 marah, dikit2 nglaporin ke ortu. Aku heran banget, napa waktu SD saat temen kita ada yang kena jail temen lain, dia mesti bilang, “ Tak kandhake ibukku ke!”. Dia ngatain itu dengan terisak-isak dan mengharu biru. Anehnya lagi, temen2 yang dikatain kayak gitu langsung nggak berani lagi jailin dia. SUPER DUPER HEBAT. Sekarang aku sebut itu mantra pengusir setan tingkat TK n SD. Yang supe duper anehnya lagi, kok dia nggak bilang “Tak kandhake guruku ke” atau “ Tak kandhake bapakku ke”. Padahal bapak kan lebih kuat fisik n mentalnya daripada ibu. YOI GAK?
Salah satu peristiwa yang nggak kalah super duper dahsyatnya adalah ketakuta akan menyontek. Coba kalau atmosfer SMP n SMA kayak di Sdku dulu. Mungkin hari ini, jangankan hari ini, detik ini nggak ada yang namanya mencontek. HEBAT KHAN ?!!!!!! Lha ini dech yang akan mau aku sampein sama kamu semua. This is my life,, my own words I guess (Lho kok malah liriknya When I’m Gone ala Emine sich???)Ini pengalaman pahit gue. Tapi aku berharap banget kejujuran menyelimuti generasi muda kita. Ceile…. Ini tentang kerasnya hidup alias belajar di SD LEBDOSARI.
Suatu hari sekelas (4B) ulangan Bahasa Indonesia. You know lah. Kita semua punya hati untuk masih mau berbuat jujur. Seperti biasa aku ngerjain soal dengan otak n tanganku ndiri (sekarang biasanya pake tangan sendiri n otakku + temen2). Salah satu temenku ada yang bernama Tiwi (jangan salah sangka, itu bukan aku), dia ank guru sebelah (4A). Waktu itu ulangan kelas sebelah n kelasku berlangsung pada waktu yang sama n soal yang sama. Dia punya rencana busuk nich. Katanya sich dia ngendap2 waktu malem n mbuka tas ibunya n nyari tu kunci jawaban soal Bahasa Indonesia. Ini adalah cerita yang aku denger sendiri dari temen2. Nggak tahu nasib Tiwi tugimana. Apakah ketahuan ma ibunya atau berhasil 100 %. Ada lagi nich temenku yang paling pinter sekelas waktu dulu, namanya Petty. Dia juga suka curang. Bukannya nyontek, tapi dia punya cara lain. Saat hasil ulangan dibagiin, dia mbetulun jawabannya yang salah. Terus nglapor ke guru. Dia juga suka menfitnah akukalo aku suka nyontek. Dia salah abis tuch. Aku ngerjain dengan tulus jiwa raga KAMI…….LHO!!
Nah pas ulangan dibagiin, Si Tiwi itu dapat 100!!!!!! Aku sich biasa aja sama itu. Mungkin aku juga dapet segitu (perasaanku cuma 40% mengatakan bahwa aku dapet 100).Ternyata punyaku kalau nggak salah dapet 86. Nah saat itulah kesengsaraanku hidup n belajar di SD LEBDOSARI itu berlanjut. Tiba2 Petty narik soal jawabanku n bilang pada semua temen sekelas bahwa aku nyontek. Dia juga nunjukin nomor soal yang mana aja yang hasil contekan. Aku kesssssssseeeeeeeeeelllllll banget. Rasanya pengen aku bunuh tuh dia. Sekarang masih keras.Dendam kesumat nich!!!!!!!!!!!!! Terus tiba2 sekelas ngomongin aku n Tiwi. Sesekali ada temenku yang liat wajahku dengan raut muka yang seolah dia benci banget ma aku. Tiba2 aja aku serasa di neraka. Air matakukeluar dari sumbernya yaitu mata. Ya Allah setibanya di rumah aku cerita sama ibuku tentang kejadian tadi. Aku nangis berat. Sebenernya aku mau cerita ke sahabatku di kelas, tap keadaan nggak memungkinkan untuk cerita. Dia juga telah ngira aku nyontek.
Hal serupa juga terjadi saat jawaban Bahasa Inggris dibagiin. Petty nglakuin lagi ke aku. Dia kira aku nyontek. Mentang2 nilaiku lebih bagus dari dia. Kalau nilainya lebih bagus, dia nggak nglakuin itu ma aku, tapi kalau nilaiku lebih bagus, hal itu terjadi lagi padaku. HIKS HIKS HIKS…..SUNGGUH MALANG NASIBKU……………..
Semoga hal ini berarti bagi kalian. Walau sebenernya agak aneh kalau diceriatai sama anak sekarang. Mesti mereka semua bilang “SEGITUNYA……………HANYA KARENA MENCONTEK,, TEMAN MENGHILANG………”. Tapi itulah roda kehidupan kadang di atas kadang dibawah (gak nyambung sama ceritanya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar