Pernikahan, adalah sebuah ikatan yang menjadi impian dan kebanggaan hampir semua orang. Dan beberapa orang menganggap bahwa pernikahan harus diperingati dengan sebuah acara yang lumayan besar. Disini saya akan membahas tentang perjalanan saya dalam mempersiapkan acara pernikahannya. Fyi, saya menikah tanggal 9 November 2019. Persiapannya sekitar 6 bulan tanpa wedding organizer. Semua persiapan murni saya dan keluarga saya yang urus. Nah, untuk persiapannya, kita bagi beberapa bagian. Untuk urusan rias pengantin (wedding MUA), undangan pernikahan, souvenir, dan dokumentasi, dan dekorasi menjadi tanggungjawab saya dan kakak saya. Sedangkan Venue, akad nikah, hiburan, dan catering diurus oleh kedua orang tua saya dan beberapa kerabat beliau.
Disini saya mencoba membagikan tips-tips mempersiapkan pernikahan sendiri tanpa Wedding Organizer dan akan saya bagi jadi dua artikel. Berikut ini tips-tips yang perlu kamu perhatikan dalam mempersiapkan pernikahan.
- Menentukan Tanggal
Tanggal pernikahan jadi hal yang penting sebelum membahas semuanya. Penentuan tanggal pernikahan untuk masing-masing orang sangat beragam, ada yang melalui perhitungan tanggal baik, ada yang sekedar yang penting hari libur. Sebagai contohnya, orang Jawa biasanya banyak menentukan tanggal pernikahan setelah Lebaran Idul Fitri, dan setelah bulan Muharam (di Jawa disebut bulan Suro). Mereka pantang menggelar pernikahan di bulan Muharam (bulan Suro). Ini penting bagi kalian yang mau menikah dengan orang berkebudayaan Jawa yang kental. Jadi, penting banget buat kalian untuk mendiskusikan ini dengan keluarga kalian dan calon keluarga agar terjadi kesesuaian, terutama jika berasal dari kebudayaan yang berbeda.
Bagaimana dengan keluarga saya dan calon suami (yang sekarang sudah jadi suami) dalam menentukan tanggal pernikahan? Walaupun kami adalah orang Jawa, tapi kami tidak terlalu berpatok pada kebudayaan Jawa, kami hanya mengedepankan prinsip "YANG PENTING SAH". Kami tidak ada perhitungan weton (hari kelahiran menurut penanggalan Jawa), jadi penentuan tanggalnya adalah yang penting saat tanggal muda dan weekend. Gitu aja sih. Life is Simple!!!
2. Lokasi Pernikahan
Kamu berencana menggelar acara pernikahan di sebuah gedung atau venue? Sebaiknya langsung cari referensi venue yang sesuai dengan budget-mu dan ketersediaannya ditanggal pernikahan yang sudah kamu tentukan tadi. Terutama buat kamu yang berencana menikah di weekend atau tanggal cantik? Usahakan booking tempat secepat mungkin sebelum di dahului orang lain. Setidaknya kamu booking 1 tahun sebelum acara pernikahanmu.
Beberapa pertimbangan yang perlu kamu cek sebelum kamu menentukan venue/ lokasi pernikahan yang tepat yaitu :
a. Jumlah undangan
Jangan sampai kamu memesan tempat terlalu kecil sedangkan jumlah undanganmu sangat banyak. Semakin besar daya tampung venue, harganya akan semakin mahal.
b. Lokasi yang strategis
Venue besar, bagus, tapi lokasi terpencil. Ini yang bikin beberapa tamu undanganmu males datang. Setidaknya, carilah venue dengan lokasi strategis. Tidak perlu ditengah kota juga, jadi tamu undangan yang rumahnya di pinggir kota, tidak merasa jauh dari lokasi pernikahan. Cari juga venur dengan akses yang mudah seperti kendaraan mudah putar balik, mudah kalau mau menyeberang, jalannya bagus, ada tempat parkir yang memadai.
c. Fasilitas
Saya berikan sebuah contoh :
Gedung A dengan harga Rp 5.000.000,- belum termasuk AC, kipas angin, genset)
Gedung B dengan harga Rp 7.000.000,- sudah termasuk AC, kipas angin, tanpa genset)
Mana yang akan kamu pilih? Kamu nggak bisa serta merta memilih dengan kondisi di atas, kamu harus lihat, jika ada AC atau kipas angin di gedung tersebut, berapa jumlahnya? Apakah bisa beroperasi dengan baik jika dimasuki orang sebanyak tamu undanganmu.
Jadi banyak pertimbangan yang harus kamu pikirkan. Untuk fasilitas tambahan yang harus ada di venue, bakal saya bahas selanjutnya.
3. Rias dan Busana Pengantin
Siapa disini yang suka liat-liat MUA dan baju pengantin sebelum menikah, bahkan sebelum ketemu jodohnya? SAYA!!!
Hampir semua teman saya juga seperti ini, suka liat-liat gaun pengantin walaupun kasih tak sampai. Sebenarnya menentukan rias dan busana pengantin bisa dilakukan amat sangat jauh hari sebelum penentuan tanggal. Hal yang perlu kamu perhatikan dalam menentukan rias pengantin MUA yaitu :
a. Gaya Make Up
Tiap MUA punya gaya make up sendiri-sendiri. Jika kamu suka make up bold, cari referensi MUA beraliran bold dengan harga sesuai budget. Kamu juga bisa minta referensi teman-temanmu yang pernah menikah, caranya lihatlah fotonya yang diposting di media sosial, dan perhatikan detail make upnya. Jika kamu tertarik, tanyakan pada temanmu, apakah make upnya rapi dan tahan lama. Apakah pelayanannya oke, sesuai dengan request dan ramah?
Untuk kerapian dan ketahanan make up, kamu harus cari info yang benar-benar valid, karena faktor tersebut nggak bisa kita lihat hanya dengan sebuah portofolio. Harus dengan orang yang sudah mencobanya langsung.
Saat persiapan menikah saya setahun yang lalu, saya sudah sering banget cari-cari referensi MUA, akhirnya saya jatuh cinta sama satu MUA yang itu adalah teman SMA saya sendiri. Saya cari-cari info siapa saja yang pernah pakai jasa MUA wedding-nya agar memastikan kualitas make upnya sesuai dengan portofolio yang ada di akun instagram-nya. Lalu apa yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk memakai jasa make up-nya? Karena bentuk alis!!! Entak kenapa saya suka banget cara dia bikin alis. Bener-bener natural, nggak terlalu tebal dan kotak (saat saya menikah, tren alisnya tebal dan kotak). Saya punya pengalaman buruk seputar rias, tiap saya dirias, muka saya jadi seperti banci atau anak-anak yang mau pentas nari. Setelah lihat gaya make up teman saya ini, saya yakin hasil make up saya ke dia jadi nggak menor.
b. Cari Paketan Rias dan Busana
Kamu suka MUA ini, tapi dia cuma punya jasa make up aja? Sebaiknya kamu cari MUA lain yang punya list harga paketan busana pengantin, orang tua, dan tambahan-tambahan lainnya. MUA yang seperti ini sudah menjamur di seluruh Indonesia. Mengapa harus ambil paketan? Karena jatuhnya akan lebih murah, koordinasi lebih mudah karena dari satu pintu (MUA itu sendiri) dan lebih hemat waktu saat ketemu vendor untuk brainstorming dan fitting.
Saat saya menikah dulu, saya cari paketan lengkap mulai dari make up pengantin, orang tua, penerima tamu, keluarga dan semua busananya. Jatuhnya sangat murah dibandingkan harus sewa pritilan di tempat yang berbeda.
c. Sesuaikan dengan Tema Pernikahan
Karena saya berhijab, jadi saat saya ingin cari rias pengantin yang hasil make upnya bagus dan hijab do-nya yang beragam dan bisa menyesuaikan bentuk wajah. Selain bentuk hijab, koleksi gaun lengan panjang-nya juga harus bagus dan tidak terkesan "maksa" dan aneh. Karena ada banyak juga MUA yang tidak punya koleksi gaun berlengan panjang, sehingga untuk pengantin berhijab harus ditambah manset. Baju pengantin dengan model seperti ini menurut saya sangat aneh dan terkesan "maksa". Nah inilah salah satu faktor penting yang harus kamu perhatikan dalam memilih rias pengantin.
Ada juga rias pengantin yang lebih concern dengan teman adat. Urusan paes, siger, dan lain -lain mereka jago, tapi untuk hijab do, mereka hanya punya satu bentuk model yang diaplikasikan di semua bentuk wajah. Nah untuk model rias pengantin yang seperti ini, bukanlah yang saya cari, walaupun hasil make up-nya bagus, koleksi baju adat (kalau adat Jawa biasanya kebaya) sangat bagus dan lengkap.
Jadi, buat temen-temen yang sedang cari rias pengantin, juga harus memperhatikan faktor ini, ya. Tentukan tema pernikahanmu, lalu cari rias pengantin yang sesuai dengan tema.
Teman-teman sekian dulu ya buat artikel pertama Persiapan Pernikahan Ala Aku TANPA WEDDING ORGANIZER, selanjutnya bakal saya lanjutin di artikel kedua yang bakal membahas tentang pendaftaran ke KUA, memesan undangan pernikahan, mencari vendor dokumentasi, dekorasi, dan lain-lain. Stay tune, ya!!
Wassalamu'alaikum wr wb