Suatu tradisi pada kelas Datamining yang diampu oleh Bu Fhira kalo tiap pertemuan kedua, masing-masing kelompok harus memberikan sebuah motivasi berupa apapun di depan kelas. Beberapa minggu yang lalu merupakan giliran kelompokku untuk memberikan motivasi kepada teman-teman kelas yang lain. Dengan persiapan yang pas-pasan dan modal sebuah video dari youtube, aku dan ketiga anggota kelompokku memutar video itu. Cerita didalam video itu sangat simpel, yaitu tentang kegagalan-kegagalan yang dialami para tokoh terkenal. Mulai dari The Beatless, Michael Jordan, Walt Disney, dan lain-lain. Dari sebuah motivasi itu, saya yang kebagian menyimpulkan isi dari video (Sebenarnya bukan menyumpulkan, tapi menceritakan kembali isi dari video itu, karena gak ada speakernya).
Saat aku berbicara di depan kelas, aku merasakan kalo aku juga butuh introspeksi diri terhadap apa yang telas aku lakukan. Hidupku penuh dengan lika-liku, terutama dalam bidang akademik. Kalo bisa dibilang, tidak stabil. IP naik turun, bahkan semangat pun sering seperti itu. Sudah dua tahun juga aku menggeluti usaha berjualan bross, mungkin pada awalnya sangat mudah menjualnya, tetapi makin kesini, perlu adanya inovasi lain karena sudah tidak terlalu laku seperti awal berjualana. Saat aku mengeluhkan ini kepada kakakku, dia memberi nasihat. Bahwa hidup itu tidak selalu ada di atas. Ada kalanya kita berada di bawah atau ditengah-tengah. Lihat saja pendiri KFC, untuk memasarkan produknya, beliau harus rela mengetuk kurang lebih 1500 pintu samapi produknya itu diterima dan bisa sampai setenar sekarang. coba saja kalau beliau berhenti pada pintu ke 1400, mungkin tidak akan seperti sekarang yang terjadi. Mungkin di indonesia tidak akan ada KFC karena beliau MENYERAH.
Akhirnya kau menyadari, kalau usaha yang aku jalani ini masih sangat sebentar. Dan risiko yang aku ambil juga masih sedikit. aku juga belum pernah mengalami kerugian, penipuan dan sebagainya. Aku juga sempet membayangkan kalo suatu saat aku mengalami kebangkrutan. Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus marah-marah kepada Tuhan karena telah mengambil harta hasil kerja kerasku? ataukah aku menjadi putus asa karena takut kebangkrutan itu terulang lagi ? Tapi aku mencoba untuk belajar dari kisah Nabi Ayyub as.
Nabi Ayyub as dilahirkan dan dibesarkan dengan bergelimangan harta. Semua harta pada saat itu, beliau punya semua. Dari kendaraan, emas, keluarga, hamba sahaya, dan lain lain. Dengan kondisi yang seperti itu, tidak membuat beliau menjauh dari Allah. Beliau begitu tunduk kepada-Nya. Bahkan saking sayangnya dengan Nabi Ayyub, Allah menguji beliau dengan memusnahkan semua hartanya. benar-benar semuanya. Tapi nabi Ayyub tetap sabar dan tidak marah dengan Allah.
Coba banyangkan aja, kalo semua harta kita habis begitu saja dan orang yang kita cintai meninggalkan kita karena kita sudah tidak punya apa-apa? Pahit sekali pastinya hidupnya? Dan alangkah sabarnya istri nabi Ayyub bahwa beliau masih mau menemani suaminya walaupun sudah tidak punya apa-apa lagi. Dari kisah yang saya lampirkan tadi, terdapat beberapa hikmah seperti yang tercantum pada Al Qur'an (maaf saya lupa suratnya), bahwa hidup tidak semudah yang kita bayangkan. Allah tidak akan percaya saja pada perkataan, " Aku beriman" tanpa memberikan hambanya itu ujian untuk menguji seberapa kuat imannya. Dari ujian yang Allah berikan itu, dapat dilihat mana orang yang benar-benar beriman dan mana orang yang hanya berdusta.
Ujian dan kegagalan merupakan bagian dari sayangnya Allah kepada kita. Allah masih memperhatikan kita dan menganggap keberadaan kita dengan memberikan ujian. Allah meminta reaksi kita, apakah kita msih bisa bertahan, ataukah kita malah menyalahkan-Nya. Ingatlah, segala bentuk kejadian yang menimpa kita, pasti ada hikmah di balik itu semua
Pages - Menu
▼
15 April, 2013
06 April, 2013
Mahasiswa Yang Bodoh Dalam Masalah Sepele
Sudah bukan rahasia lagi, orang yang pintar biasanya tidak bisa menyelesaikan sesuatu yang sederhana dan sepele. Mahasiswa, termasuk dalam jajaran orang-orang pintar. Ikut lomba, riset, organisasi, kepanitiaan, dan lain-lain. Tapi bagaimana dengan buang sampah pada tempatnya? Sebernarnya teknik membuang sampah pada tempatnya sangat mudah, hanya perlu berjalan meuju tong sampah, membuka tutup tong (kalau ada tutupnya) dan memasukkan sampah yg telah kita bawa. Namun mengapa ini adalah salah satu contoh hal yang sangat sulit dilakukan oleh orang-orang, khususnya mahasiswa. Berikut ini adalah sebuah potret realita dari membuang sampah sembarangan.
Foto di atas saya ambil pada saat pelajaran Kewirausahaan dimulai. Saya lupa ini ruang berapa, yang jelas ruang ini ada di gedung B. Sebelum kelas Kewirausahaan saya (kelas IK3403) dimulai, ruang ini sempat digunakan juga untuk pelajaran kewirausahaan kelas IK yang lain. Benar-benar menggaggu pemandangan. Di sudut ruangan lain juga sama seperti ini keadaannya.
Sebagai seorang mahasiswa, kita sebaiknya menunjukan sikap intelek kita dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Jangan karena ada cleaning service yang membersihkan kampus ini, kita bisa mengotori lingkungan kampus seenaknya. Bukankah meringankan beban orang (dalam artian kali ini adalah cleaning service) juga merupakan sikap terpuji?
Kata kunci :
kebersihan
kampus
sampah
Sebagai seorang mahasiswa, kita sebaiknya menunjukan sikap intelek kita dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Jangan karena ada cleaning service yang membersihkan kampus ini, kita bisa mengotori lingkungan kampus seenaknya. Bukankah meringankan beban orang (dalam artian kali ini adalah cleaning service) juga merupakan sikap terpuji?
Kata kunci :
kebersihan
kampus
sampah