Pages - Menu

28 Oktober, 2012

Tipu Daya Setan

          Allah swt telah menjadikan untuk Iblis apa yang semestinya dijadikan untuknya, seperti yang telah digariskan oleh sunnah Nabi saw. Allah swt berfirman tentang tipu dayan setan, "Karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah."(An-Nisaa':76).
          Jadi, setan itu lemah, kejahatannya lemah, dan tipu dayanya juga lemah. Demikian fambaran tipu daya setan. Dinyatakan dalam hadist Muslim pada bab Shifatul Qiyamah. diriwayatkan dari Jabir bin  Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda, "Sesungghnya setan meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mengirim pasukannya kepada manusia. Maka orang yang paling dekat dengannya adalah orang yang paling banyak menebar fitnah. Salah seorang dari mereka mengatakan, "Saya masih bersama si fulan hingga saya meninggalkannya, dan dia mengatakan, "Begini dan begitu." Iblis lalu berkata, 'Tidak, demi Allah, saya tidak melakukan sesuatu apapun," Salah seorang dari mereka datang dan berkat "Saya  tidak meninggalkannya hingga saya menceraikan antara dia dan istrinya."
Itulah maksud firman Allah swt, "Mereka dapat menceraikan antara seorang(suami) dengan isterinya."(Al-Baqarah:102). Dengan membaca surat Al Ikhlas, Al-Mu'awwidzatain (An-Nas, Al-Falaq), dan ayat Kursi, seseorang akan selamat dari tipu daya setan.
Dalam hadist lain dinyatakan, "Sesungguhnya setan berjalan di tempat mengalirnya darah pada anak Adam." (HR. Al-Bukhari)
          Setan dapat mendatangkan sihir. Dalam Sunan Abu Dawud dinyatakan, bahwa Nabi saw bersabda, "Sihir itu benar dan didatangkan oleh setan dan kedengkian anak Adam."
          Setan kemudian mengganggu anak Adam dan membuat mereka ragu kepada Allah swt. Diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Iman dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda, "Setan mendekati salah seorang dari kalian, lalu berkata," Ini ciptaan Allah, lalu siapa ang menciptakan Allah?" Barang siapa yang mendapatkan seperti itu hendaknya dia berkata, "Saya beriman kepada Allah."
          Setan akan ikut beserta anak Adam dalam makanan dan minuman, apabila meraka makan dan minum dengan tangan kiri, dan lupa menyebut nama Tuhannya. Dinyatakan  dalam Shahih Muslim (202) dalam bab Al-Asyribah, dari Ibnu Umar bahwa Nabi saw bersabda, "Janganlah seseorang di antara kalian makan dengan menggunakan tangan kiri, dan janganlah meminum dengan menggunakan tangan kiri, karena sesungguhnya setan memakan dengan tangan kiridan meminum dengan tangan kirinya."
          Setan meletakkan kedua tanduknya di antara matahari agar para penyembahnya bersujud kepada dia, sebagaiman yang dinyatakan dala hadist Al-Bukhari (3272) dalam bab Bad'ul Khalq, dan Muslim(829) dalam bab Shalatul Musafirin, dari Ibnu Umar bahwa Nabi saw bersabda, "Apabila telah muncul penghalang matahari, maka tinggalkanlah shalat hingga ia tampak. Apabila penghalang matahari telah hilang, maka tinggalkanlah shalat hingga matahari tenggelam. Janganlah kamu shalat di waktu terbit dan terbenamnya matahari, karena ia terbit di antara dua tanduk setan."
          Setan menguasai manusia dalam keadaan marah, dan disaat maarah ketika tertimpa cobaan dan musibah.
          Setan mencucuk anak Adam ketika dilahirkan sehingga dia berteriak menangis, dan menertawakannya apbila dia menguap. Ia membantu tukang sihir dalam menceraikan antara seseorang dengan isterinya, dan mengganggu manusia ketika shalat, serta masuk ke shaf-shaf yang longgar ketika shalat. Setan juga melenakan anak Adam hingga terus tertidur dan tidak bangun untuk melaksanakan shalat.Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadist riwayt Al-Bukhari (3269) dalam bab Bad'ul Khlaq, dari Abu hurairah, dia berkata, Rasulullah saw bersabda, " Setan mengikat di atas tengkuk salah seorang dari kalian ketika tidur dengan tiga ikatan, setan berkata, "Bagimu malam yang panjang maka tidurlah." Namun, apabila dia menyebut nama Allah ketika bangun, terlepaslah ikatan itu. Apabila dia berwudhu', maka lepas satu ikatan itu sehingga dia menjadi semangat dan jiwanya baik. Jika tidak, maka jiwanya menjadi buruk dan malas."
         Adapun cara mencegah tipu daya setan, yaitu dengan memohon perlindungan kepada Allah, sebagaimana Allah berfirman, " Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaan(setan) hanyalah atas orang-orang yang menjadikan pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."(An-Nahl:100)
          Allah swt juga berfirman, "Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."(Al-Mukminun:98).
          Allah swt juaga berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al-A'raf:201)
         Untuk itu seorang hamba senantiasa memohon perlindungan kepada allah dari setan. Di samping itu, seorang Muslim juga mengamalkan dzikir-dzikir yang shahih dari Nabi saw.
          Faidah: MakananIblis adalah makanan yang tidak disebutkan padanya nama Allah. Tentang makanan orang-orang Mukmin yang didapatkan oleh Iblis diceritakan oleh Nabi saw dalam sabdanya, " Bagimu setiap tulang yang disebutkan padanya nama Allah, kamu mendapatkannya lebih banyak daripada yang menjadi daging, dan setiap kotoran makanan bagi binatang peliharaanmu."

Sumber
Buku : Kisah-Kisah dalamAl Qur'an
Oleh : Syaikh Ahmad At Thahir al Basyuni
penerbit : Pustaka Al-Kautsar
  

Kisah Nabi Adam as Dalam Al Qur'an

ALLAH swt menyebutkan kisah Adam as di beberapa tempat dalam Al Qur'an, seperti yang kami sebutkan berikut ini:
ALLAH swt berfirman,
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan  (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau." Tuhan berfirman, " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, " Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu memang kamu orang yang benar!" Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahuui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman, " Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" . Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.  Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.  Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu  dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."  Kemudian Adam menerima beberapa kalimat  dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati."  Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah 30-39)

Dan juga firman-Nya
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.  Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. 
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,
kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.  Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?". Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".  Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat."  Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,  kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. " (Al-Hijr: 26-44).





         
           Allah swt mempersiapkan rumah bagi penghuninya sebelum dia diciptakan, dan Dia mengemukakan alasan baginya sebelum tergelincir ke bumi. Allah swt mempersiapkan alam secara keseluruhan untuk perkara yang sangat besar. Langit masih berupa atap yang terjaga dan bumi masih terbentang rata. Malam mencari siang dan siang terselubung dan keduanya saling bergantian; malam dan siang. Semua  makhluk bertasbih, memuji Allah dan mensucikan-Nya. Tidak  ada sesuatu apapun di alam ini kecuali bertasbih kepada-Nya.
      
Alaah mengambil satu gengaam dari semua tanah, dan di akhir waktu pada hari Jumat, Adam dicpitakan. Tidak ada satupun makhluk yang mengetahui siapa itu Adam. Maka Allah berfirman,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."(Al Baqarah:30).
          Malaikat adalah makhluk yang kita tidak banyak tahu seluk-beluknya, selain kita mengetahui bahwa mereka terbuat dari cahaya, tidak membangkang kepada Allah swt atas apa yang diperintahakan. Tampaknya Allah swt telah memberikan ilham kepada mereka, bahwa khalifah yang akan hidup di muka bumi ini akan dibentuk sehingga mampu untuk melakukan hal-hal yang di haramkan,menumpahkan  darah, dan melakukan kerusakan di bumi. Karena itu malaikat berkata tanpa mengetahui tujuan dari penciptaannya,
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"(Al-Baqarah:30).
Allah swt kemudian berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah:30).
Genggaman tanah yang darinya Adam diciptakan dan oleh Allah adalah tanah yang berwarna putih, merah, dan hitam, tanah yang buruk, tanah yang baik, dan tanah yang halus dan kasar. Allah swt membasahi tanah itu sehingga menjadi tanah tanah liat yang lengket, kemudian Allah membentuk tanah itu menjadi manusia. Konon, jasadnya terbuat dari tanah, lalu Allah swt membiarkannya menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk, lalu membiarkannya menjadi kering. Adapun yang diciptakan pertama adalah tulang belakang dan karena itu tulang belakang tidak dapat dimakan oleh tanah. Dari tulang belakang itulah, manusia dibentuk kembalu saat hari kiamat. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda " Segala sesuatu dari manusia diberi ujian, kecuali tulang belakang, yang penciptaan manusia dibentuk." Dalam riwayat lain diriwayatkan, "Semua anak Adam dimakan tanah kecuali tulang belakan, darinya dia dicpitakan dan dibentuk."
Kemudian Alha swt menyempurnakan penciptaan Adam. Lalu Allah swt meniupkan roh ke dalam tubuh Adam as, dan roh itu mengalir hingga berakhir di mata dan pendengarannya, serta hidung yang membuatnya bersin. Maka Adam pun mengucapkan Alhamdulillah, lalu Allah berkata kepadanya "Semoga Tuhanmu memberikan rahmat-Nya kepadamu, wahai Adam."
         Allah lalu memerintahkan kepada malaikat agar dia mengucapkan salam kepada mereka. Adam lalu berkata, "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Para malaikat kemudian menjawab "walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Adam kemudian mengahdap Tuhannya berkata kepada-Nya, "Inilah salam penghormatanmu dan anak cucumu."
Dalam hal ini , pertama, Adam as mengetahui bahwa dia memiliki keturunan dan anak-anak yang akan menggantikannya. Kedua, Tuhannya telah memberikan rahmat kepadanya, ketika Allah berkata," Semoga Tuhanmu memberikan rahmat-Nya kepadamu," sehingga dia mengetahui bahwa apabila dia bertaubat, maka Allah akan mengampuninya, dan rahmat Tuhan mendahului adzab-Nya. Suatu perkara besar dikehendaki Allah untuk disebutkan adalah kisah manusia pertama, Adam. Dari sini perlu kita sebutkan bahwa teori evolusi Darwin akan terhempas ke lembah yang sangat dalam, dan akan hancur dengan ayat-ayat ini, serta menghapuskan keberadaannya.
          Maha Suci Allah, mengapa kera-kera dan gorila pada masa sekarang tidak berubah menjadi manusia? Mengapa kera melahirkan kera dan mati dalam bentuk kera? Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat Islam, dan itu sudah cukup untuk suatu nikmat.
          Kembali pada Adam, sang manusia pertama, mengapa dia tidak menjadi manusia yang paling cerdas? Dari Adam akan lahir keturunannya, dan Allah telah menciptakan dari tanah, kemudian menciptakan anak cucu setelahnya dari saripati tanah yang hina, sebagaimana Allah berfirman,"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaann manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikannya keturunan dari saripati tanah yang hina(air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;(tetapi)kamu sedikit sekali bersyukur."(As-Sajdah:7-9).
           Ketika Adam nedengar Tuhannya berkata,"Keturunanmu," Adam berkata,"Wahai Tuhan, siapa keturunanku?" Allah swt berkata,"Pilihlah salat satu dari kedua tanganku, wahai Adam!"
Adam mnjawab,"Aku memilih tangan kanan Tuhan-Ku." Allah swt kemudian membentangkan telapak tangan-Nya, ternyata keturunannya telah tercipta di telapak tangan Tuhan Yang Maha Pengasih. Ternyata di antara mereka ada orang-orang yang mulutnya bercahaya. Seseorang membuat Adam kagum kepada cahaya, dan Adam berkata,"Wahai Tuhan, siapakah orang ini?"
Allah swt menjawab,"Anakmu Daud."
Adam bertanya,"Wahai Tuhan, berapa jatah umur yang Engkau berikan kepada-Nya?"
Allah swt menjawab," Saya berikan umur enam puluh tahun."
Adam berkata,"Wahai Tuhan, sempurnakanlah baginya dengan umurku hingga dia berusia seratus tahun," Maka Allah pum melakukan hal itu.
           Dalam riwayat lain dinyatakan, dari Abu Hurairah, dia berkata" Rasulullah saw bersabda," Ketika menciptakan Adam, Allah mengusap punggungnya berjatuhan semua jiwa, dan Dia-lah penciptanya dari keturunan Adam hingga Hari Kiamat, serta menjadikan kilauan dari cahaya di antara kedua mata setiap orang, kemudian menampakkan kepada Adam, dan Adam bertanya," Wahai Tuhan, siapakah mereka itu?"
Allah swt menjawab,"Dia adalah keturunanmu."
Tiba-tiba Adam melihat seseorang dari mereka dan dia merasa kagum karena ada warna putih di antara kedua matanya, lalu dia bertanya,"Wahai Tuhan, siapakah orang ini?"
Allah menjawab," Mereka adalah seseorang dari akhir umat dari keturunanmu yang benama Daud."
Adam bertanya," Wahai Tuhan, berapa lama Engkau berikan umurnya?"
Allah menjawab,"Enam puluh tahun."
Adam berkata," Wahai Tuhan, tambahkan dari umurku Empat puluh tahun."
Ketika umur Adam telah habis, datanglah malaikat maut,lalu dia berkata,"Tidaklah umurku masih tersisa Empat puluh tahun?"
Malaikat menjawab,"Tidakkah kamu sudah memberikannya kepada anakmu Daud?"
Perawi berkata, Adam mengingkari hal itu, maka keturunannya pun menjadi ingkar. Adam lupa, maka lupa pulalah keturunannya. Adam melakukan kesalahan, maka keturunannya pun melakukannya."
          Keadaan yang seperti inilah yang disepakati oleh para musaffir bahwa ini merupakan penafsiran dari firman Allah swt." Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(seraya berfirman),"Bukankah Aku ini tuhanmu." Mereka menjawab,"Betul(Engkau Tuhan kami), kamu menjadi saksi,"(Kami lakukan demikian itu)agar di Hari Kiamat kamu tidak mengatakan,"Sesungguhnya kami(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Allah)." Atau agar kamu tidak mengatakan,"Sesungguhnya orang tua kami telah mempersekutukan Ilah sejak dahulu, sedang kami in adalah ank-ank keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engaku membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu."(Al-A'raf:172-173).
Inilah perjanjian yang diambil oleh Allah swt dari Adam as dan keturunannya; beriman kepada-Nya, kepada sifat rububiyyah, sifat uluhiyyah, dan wahdaniyah-Nya, sehingga dosa-dosa mereka tidak dilemparkan kepada kesalahan-kesalahan orang-orang terdahulu yang musyrik, serta tidak ada dosa seseorang yang dipikul orang lain. Oleh karena itu Nabi saw bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Anas dari beliau,"Seseorang dari penghuni neraka ditanya pada Hari Kiamat,"Jika engkau memiliki sesuatu di muka bumi, apakah kamu mau menebusnya?" Dia menjawab, "Iya". Allah lalu berkata, "Saya mengingatkan darimu sesuatu yang lebih mudah dari hal itu, ketika sayang mengambil perjanjian darimu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun."


Dikutip dengan perubahan dari
buku: Kisah-Kisah dalam Al Qur'an.
Oleh: Syaikh Ahmad At-Thahir Al-Basyuni
Penerbit : Pustakan Al-Kautsar